Tanggal :
22 November 2006
Judul :
Penangkapan Nyamuk Dewasa
Tujuan :
1. Untuk mendapatkan keterampilan
penangkapan nyamuk, untuk mengetahui tempat berkembang biak nyamuk ( indoor dan
outdoor), waktu mencari makan .
2. Untuk
mengidentifikasi nyamuk
Alat dan Bahan :
1. Aspirator
2. Paper cup
3. Senter
4. Kapas dan kain kasa
5. Label
6. Alat tulis dan Formulir
7. Termometer
8. Higrometer
9.
Air gula
Prosedur :
1.
Pegang Aspirator
2.
Senter tempat yang terdapat nyamuk
3. Gunakan aspirator ( tempelkan nyamuk pada
aspirator ). Lalu hisap dan masukan ke paper cup.
4. Tutup dengan kain kasa atau kapas dan beri
air gula.
PRAKTIKUM 2
Tanggal : 23 November 2006
Judul : Identifkasi Nyamuk Dewasa
Tujuan : Untuk mengetahui atau membedakan
species nyamuk.
Alat Dan Bahan :
1. Killing Tube ( tabung pembunuh )
2. Jarum sexi
3. Petridish
4. Kaca pembesar ( Lup )
5. Kertas Filter
6. Kapas
7. Karet gelang
8. Label
9. Formulir
10. Aspirator
11. Paper cup
12. Kain kasa
13. Kloroform
Prosedur :
1. Menggunakan Killing Tube ( Secara Teori )
:
a. Ambil Killing Tube
b. Masukan karet gelang yang telah dipotong –
potong
c. Masukan kapas yang sudah diberi kloroform
d. Masukan kertas saring
e. Masukan nyamuk ke dalam killing tube
menggunakan Aspirator.
f. Tutup killing tube. Setelah nyamuk mati lalu
keluarkan dan simpan di dalam Petridish.
2. Secara Masal :
a. Kapas diberi Kloroform ( jangan terlalu
basah )
b. Masukan kapas ke lubang papper cup
c. Biarkan beberapa saat sampai nyamuk mati
d. Pindahkan nyamuk dari paper cup ke dalam
petridish
e. Amati nyamuk yang ada di petridish.
Kemudian golongkan nyamuk berdasarjan jenis kelamin dan Speciesnya
FORMULIR
Hari/tanggal : Kamis , 23 November
2006
Lokasi :
Cidahu RT 01/ RW 01, Desa Tani Mulya – Cimahi Utara
Waktu : 19.00
– 19.27 WIB
Suhu : Normal
Penagkap : - Nani Alam Sari
- Restika Dwi S
Jumlah Nyamuk
|
Hasil Tangkapan
|
|||||
Culex
|
Aedes aegypthi
|
Anopheles
|
||||
♀
|
♂
|
♀
|
♂
|
♀
|
♂
|
|
12
|
4
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Kesimpulan :
Setelah melakukan
pengamatan, ternyata nyamuk yang kami tangkap di Cidahu, RT. 01 / RW. 01, Desa
Tani Mulya – Cimahi Utara, semuanya termasuk Culex sp. Dengan jumlah 12 ekor yang terdiri dari 8 ekor nyamuk
jantan dan 4 ekor nyamuk betina. Dan penangkapan kedua saya mendapat 5 ekor
nyamuk yang terdiri dari 3 ekor betina dan 1 ekor jantan culex sp ,dan 1 ekor
nyamuk Anopheles. Kami memastikan bahwa nyamuk tersebut Culex s dan Anopheles.
culex sp mempunyai ciri – ciri :
1. Sayap bersisik halus atau transparan.
2. Nyamuk berwarna coklat kehitaman.
3. Palpi tidak sama panjang dengan proboscis.
Anopheles mempunyai ciri-ciri
:
1. sayap bernoda pada sisiknya
2. palpi hampir sama panjang dengan proboscis
Untuk membedakan antara nyamuk jantan dan
betina yaitu dengan cara :
1. Dilihat dari antennanya
a. Nyamuk jantan : Bulu antennanya lebih
lebat ( plumosa ).
b. Nyamuk betina : Bulu antennanya sedikit /
tidak lebat ( pilosa ).
2. Dilihat dari badannya :
a. Nyamuk jantan : Badannya kecil.
b. Nyamuk betina : Badannya besar ( gemuk ).
Praktikum 3
Tanggal :
06 Desember 2006
Judul :
Penangkapan Larva
Tujuan :1.
Untuk mengetahui cara menangkap larva
2.
Untuk mengetahui Breading
Place dari larva nyamuk.
Tempat penangkapan larva : Selokan depan Mesjid Istiqlal dan bak mandi
Mesjid Istiqlal (Jln Babakan Loa)
Waktu penangkapan larva :
14.30 s.d. 15.30 WIB
Alat dan bahan
:
a.
Cidukan penangkap larva
b.
Pipet
c.
Vial ( botol larva )
d.
Petridish
e.
Air
Proses / Mekanisme kerja Penangkapan Larva :
1. Tetapkan lokasi penangkapan larva
2.
Lakukan penangkapan larva dengan menggunakan cidukan
3. Cidukan dicelupkan dengan kemiringan 450
ke arah kumpulan larva.
4. Larva yang telah dapat dimasukan ke dalam
botol kecil dan beri label pada botol tersebut, dengan menggunakan pipet.
Praktikum 4
Tanggal : 07 Desember 2006
Judul : Penangkapan Larva
Tujuan :1. Untuk mengetahui spesies larva itu atau
untuk membedakan spesies larva.
2.
Untuk mengetahui Breading
Place dari larva nyamuk.
Alat dan bahan
:
1.
Pipet
2.
Vial ( botol larva )
3.
Objek glass
4.
Cover glass ( penutup benda kaca )
5.
Jarum sexy
6.
Mikroskop
7.
Petridish
8.
Air panas
Identifikasi
Larva :
1.
Ambil larva dengan pipet, masukan kedalam petridish
kemudian airnya dibuang.
2. Larva tersebut dimatikan dengan air panas
di dalam petridish
3. Ambil satu larva dengan pipet, kemudian
simpan di objek glass dan luruskan dengan menggunakan jarum sexi ( horizontal /
vertical )
4.
Periksa di mikroskop
5. Beri label pada preparat tersebut dan tulis spesies larvanya.
Hasil Pengamatan :
Setelah diidentifikasi , ternyata larva yang di
ambil dari selokan di depan Mesjid
Istiqlal dan di bak mandi Mesjid Istiqlal ( Jln. Babakan loa ) termasuk spesies
Culex sp dan Aedes Aegypti.
Dengan jumlah Culex sp 1 ekor dan Aedes Aegypti 2 ekor.
Gambar larva
1 2 3 4
5
6
Keterangan :
1. Antenna
2. Ceohalon
3. Thorax
4. Sadle
5. Siphon
6. Abdomen
1. Culex sp 2.
Aedes Aegypti
Kesimpulan
Larva yang ditemukan :
Culex
sp1 ekor dengan ciri-ciri :
1. Posisi saat istirahat membentuk sudut.
2.
Larva mempunyai siphon.
3.
Siphon panjang dan kecil (langsing), dan terdapat tuft.
4.
Tuftnya lebih dari sepasang.
5. Breading Placenya di air yang kotor dan
beralaskan tanah.
Aedes
Agypti 1 ekor dengan cirri-ciri :
1. Posisi istirahat larva membentuk sudut.
2.
Larva terdapat siphon.
3. Siphonnya gemuk dan pendek., dan terdapat
tuft.
4.
Tuftnya sepasang.
5. Breading Placenya di air yang jernih dan
tidak beralaskan tanah
PRAKTIKUM 5
Tanggal : 21
Desember 2006
Judul Praktikum : Tes
Identifikasi Nyamuk
Tujuan : Agar mahasiswa dapat
mengetahui spesies – spesies nyamuk serta mengeahui perananya bagi kesehatan
manusia
Alat dan Bahan:
1. Preparat nyamuk kering
2. Luv ( kaca pembesar )
3. Alat tulis
Prosedur pelaksanaan :
1. Mahasiswa masuk kedalam laboratorium
secara bergantian ( 5 orang )
2. Di laboratorium telah di sediakan 5
preparat nyamuk kering untuk secara bergiliran, ( waktu yang di berikan untuk mengamati satu preparat
adalah 30 detik )
3. Tulis hasil pengamatan ( Spesies, jenis kelamin, dan peranannya bagi
kesehatan manusia )
Hasil Pengamatan :
·
Preparat
No 4 :
a.
Spesies
: Anopheles sp
b. Jenis kelamin : Betina
c. Peranan :
Sebagai vektor penyakit malaria
·
Preparat
No 5 :
a. Spesies :
Aedes aegypti
b. Jenis kelamin : Betina
c. Peranan :
Sebagai vektor penyakit Demam berdarah ( Dengue )
·
Preparat
No 1 :
a. Spesies :
Aedes aegypti
b. Jenis kelamin : Jantan
c. Peranan :
Tidak berperan sebagai vektor karena
yang berperan sebagi vektor penyakit
adalah nyamuk betina
·
Preparat
No 2 :
a.
Spesies
: Culex sp
b. Jenis kelamin : Betina
c. Peranan :
Sebagai vektor penyakit Filariasis kota
·
Preparat
No 3:
a.
Spesies : Aedes aegypti
b. Jenis kelamin : Jantan
c. Peranan : Tidak
berperan sebagai vektor karena yang berperan sebagi vektor penyakit
adalah nyamuk betina
Gambar Nyamuk
dewasa :
Aedes sp Culex
sp
Anopheles sp
PRAKTIKUM
6
Tanggal : 04
Januari 2007
Judul Praktikum :
Identifikasi Preparat Hexapoda
Tujuan : Untuk mengetahui
bentuk serta bagian-bagian tubuh dari hexapoda dengan cara melihat di
mikroskop.
Alat dan Bahan
:
1. Preparat hexapoda
2. Mikroskop
3. Alat tulis
Prosedur Pelaksanaan :
1. Menyediakan mikroskop dan preparat yang
akan diamati.
2. Simpan preparat larva di mikroskop dan
amati dengan pembesaran 4 X.
3. Tentukan nama preparat tersebut dan tulis
ciri-cirinya.
Hasil Pengamatan :
1.
Larva
Aedes aegypti
Ciri-ciri :
1. Mempunyai siphon ( pendek dan gemuk )
2. Mempunyai satu pasang tuft
3. Breading pleacenya di air jernih dan tidak
beralaskan tanagh
2.
Larva
Anopheles sp
Ciri – ciri :
1. Tidak mempunyai siphon
2.
Breading palcenya Di air tawar, payau dan rawa
3. Larva Culex sp
Ciri – ciri :
1. Memiliki siphon ( panjang dan langsing
)
2. Memiliki tuft lebih dari satu pasang
3.
Breading placenya di air jernih atau keruh beralaskan tanah maupun tidak
4. Nyamuk Anopheles Jantan Ciri
:
1. Memiliki bulu antena yang lebat
2. Proboscis dan palpi hampir sama panjang
3.
Sayap
bernoda dan memiliki untaian seperti padi
5. Nyamuk Culex jantan Ciri
– ciri :
1. Sayap transparan dan bersisik halus
2.
Palpi tidak sama panjang dengan proboscis
3.
Memiliki bulu antenna yang lebat
6. Pinjal
Betina (Siphonaptera )
Ciri : Memiliki spertmatecha
7. Pinjal
jantan ( Siphonaptera )
Ciri : tidak memiliki spermatecha
8. Pediculus humanus betina
9. Pediculus humanus jantan
10. Sayap Nyamuk Anopheles
Ciri :
Sayap bernoda dan memiliki untaian seperti padi
11. Sayap Nyamuk Culex
Ciri : Sayap transparan dan bersisik halus
12. Sayap Nyamuk Mansonia
Ciri :
Sayap bersisik kasar
13. Kepala Nyamuk Aedes jantan
Ciri –
ciri :
1. Palpi hampir sma panjang dengan proboscis
2. Antene berbulu lebat
PRAKTIKUM 7
Tanggal :
11 januari 2007
Judul :
Kolonisasi Larva Aedes
Tujuan : 1. Untuk mengamati proses daur
hidup nyamuk dari larva – pupa – nyamuk dewasa
2.
Mengamati dan menentukan lamanya fase larva, pupa, dan nyamuk dewasa
Alat dan bahan :
Alat :
1. Aquarium
2. Botol jentik
3. Pipet
4. Cidukan
5. Senter
6. Kertas label
7. Termometer
8. Higrometer
9. Kain kasa
10. Tali kasur
Bahan :
1. Larva Nyamuk
2. Air
Prosedur kerja :
1. Menempatkan kontainer ( aquarium ) yang
telah disi air
2. Memesukan larva / jentik nyamuk kedalam
aquarium. Dan tutup aquarium dengan kain kasa
3. Beri label, tulis jenis larva yang di
amati dan tanggal memasukan larva
4. Amati perubahan yang terjadi ( setiap hari
) dan ctat suhu serta kelembabannya.
Hasil pengamatan :
Hari, tanggal penagkapan : Rabu, 10 Januari 2007
Tempat penangkapan larva : Bak mandi
Waktu penangkapan : 16.30 WIB
Tempat pengamatan : Laboratorium biologi kampus kesehatan lingkungan
PRAKTIKUM
8
Tanggal :
11 Januari 2007
Judul :
Pembedahan Kandung Telur
Tujuan : - Untuk mengetahui kondisi kandung telur nyamuk
( ovarium ) sebagai vektor, apakah parous ( sudah pernah bertelur ), nuliparous
( belum pernah bertelur ) atau develop ( hampir bertelur ).
- Sebagai salah satu cara untuk
mengevaluasi keberhasilan penyemprotan
Alat dan Bahan
Alat :
1. Petridish
2. Objek glass
3. Jarum seksi
4. Disecting Mikroskop ( mikroskop kecil )
5. Compound mikroskop ( mikroskop besar )
6. Kapas
Bahan :
1. Nyamuk betina hidup
2. Chloroform
3. Aquadest / air bersih
Prosedur pelaksanaan :
1
Nyamuk
betina hidup ( Blood fed ) dimatikan dengan Chloroform
2
Nyamuk
yang sudah mati diidentifikasi menurut spesiesnya
3
Bersihkan
atau lepaskan bagian sayap dan kaki nyamuk
4
Letakan
objek glass pada disecting mikroskop dengan posisi siap pakai
5
Teteskan
aquadest 1 sampai 2 tetes di atas objek glass
6
Ambil
atau tusuk nyamuk dengan jarum seksi ( tangan kiri ) tusukan berada pada
thoraxdengan posisi nyamuk terlentang
7
Letakan
nyamuk tersebut di atas objek glass dan jarum seksi di tanan kiri tetap menusuk
thorax
8
Ambil
jarum seksi satu lagi dengan tangan kanan
9
Tusukan
jarum seksi ( tangan kanan ) pada segmen
abdomen ke-8 kemudian tekan dan tarik ke kanan perlahan kemudian tarik ke arah
bawah
10 telihat sepasang ovarium ( kiri / kanan )
keluar berikut lambungnya
11 Pisahkan dan biarkan sampai kering
12 Amati kandung telur tersebut dengan
mikroskop dengan pembesaran 4 kali
Hasil pengamatan :
1. Spesies Nyamuk :
Culex sp
2. Kondisi kandung telur : Nuliparous ( belum pernah bertelur )
Kesimpulan :
Nyamuk betina yang di bedah di laboratorium pada
tanggal 11 Januari 2007 termasuk spesies Culex
sp dengan kondisi kandung telur Nuliparous ( belum pernah bertelur )
Gambar
kandung telur Nuliparous :
PRAKTIKUM
9
Tanggal : 18 Januari 2007
Judul : Pembuatan
Preparat Permanen
Tujuan : Untuk mengetahui
cara membuat preparat yang baik dan benar
Alat dan bahan
Alat :
1. Beaker glass
2. Batang pengaduk
3. Pipet tetes
4. Objek glass
5. Cover glass
6. Mikroskop
7. Jarum seksi
8. Tissue
Bahan :
1. Larutan Chloroform / HCN
2. Larutan KOH 10 %
3. Alkohol 70%, 80 %, dan 90 %
4. Aquadest
5. Baksem Kanada / Ethelan
6. Bahan Preparat ( Kutu Manusia, Pinjal
Kucing dan Kutu Busuk )
Prosedur kerja :
1. Bahan preparat ( kutu manusia , Pinjal
Kucing dan Kutu busuk ) dimatikan dengan larutan chloroform / HCN
2. Bahan preparat yang sudah mati dimasukan
ke dalam larutan KOH 10 % ( rendam selama 24 jam atau lebih sampai jernih )
3. Cuci dengan menggunakan aquadest 1-2 tetes
4. Rendam dengan Alkohol 70% selama 2 jam,
rendam dengan Alkohol 80 % selama 1 jam dan rendam dalam Alkohol 90 % selama 1
jam.
5. Ambil dengan pipet tetes tempelkan pada
objek glass dan keringkan dengan tissue
6. Tambahkan balsem Kanada kemudian tempelkan
cover glass di atasnya
7. Tekan cover glass sampai balsem kanada
merata
8. Kemudian beri label ( spesies dan nama
pembuat )
PEDOMAN PRAKTIK
ENTOMOLOGI KESEHATAN
Oleh :
Siti Fatimah,SKM
PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI
2012
0 komentar:
Post a Comment