KEBUTUHAN GIZI BAGI PEKERJA

    1. Kebutuhan zat gizi
Kekurangan zat-zat gizi dalam makanan akan berdampak terjadinya gangguan kesehatan dan penurunan produktivitas kerja, antara lain :
      • Kurang intake protein akan mempengaruhi kalori yang kurang dan berakibat berkurangnya kapasitas kerja
      • Defisiensi zat besi menyebabkan banyaknya kasus anemia
      • Kekurangan vitamin A mungkin menyebabkan gangguan pada penglihatan yang mempengaruhi adaptasi dari terang ke gelap dan berakibat menimbulkan kecelakaan kerja
      • Kekurangan yodium mengganggu metabolisme, menurunkan kemampuan dan kecepatan kerja
    1. Kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori tergantung dari aktivitas tubuh. Apabila kalori yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dari bahan makanan yang masuk tidak mencukupi, maka kalori akan dipenuhi dengan memecah sumber cadangan energi yang ada dalam tubuh sendiri.
    1. Faktor lingkungan kerja
Beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan gizi pekerja antara lain :

  1. Tekanan panas Pekerja yang bekerja di tempat dengan suhu yang tinggi, kebutuhan air dan garam sebagai pengganti cairan yang hilang/ keringat perlu mendapat perhatian. Pada lingkungan yang panas dengan jenis pekerjaan berat sekurang-kurangnya 2,8 lt air minum, untuk kerja ringan 1,9 lt. Bagi pekerja di tempat dingin dibutuhkan makanan dan minuman hangat.
    1. Bahan kimia
    Bahan kimia dapat menyebabkan keracunan kronis dengan akibat penurunan berat badan. Beberapa zat kimia lain dapat mengganggu metabolisme tubuh, mengganggu selera makan dan berpengaruh terhadap pencernaan.
    Timah hitam dapat mempengaruhi pembentukan sel darah merah yang berakibat pekerja menjadi pucat dan kurus. Keracunan Berillium selalu disertai penurunan berat badan. Zat kimia yang bersifat asam akan merangsang lambung dan merusak selaput lendir.
      1. Faktor biologi
    Pekerja yang bekerja di pertambangan, perkebunan, peternakan berisiko terinfeksi cacing, bakteri pada saluran pencernaan dll.
      1. Faktor psikologis
    Stress kerja akibat ketidak serasian emosi, hubungan antar manusia dalam pekerjaan, hambatan psikologis sangat berpengaruh pada penurunan berat badan, intake makanan dan produktivitas kerja.
      1. Gaya hidup dan kebiasaan
    Terlalu banyak bekerja, aktivitas olahraga kurang sering kali tidak memperhatikan gizi seimbang dan cenderung mengkonsumsi lemak tinggi , dapat menimbulkan kegemukan, hiperkolesterol, hipertensi, penyakit jantung dll.
    6. Pekerja wanita yang hamil akibat terpapar zat radiasi, obat-obatan seperti obat anestesi dan bahan kimia tertentu dapat menyebabkan kelainan janin.

    PELAYANAN KESEHATAN BAGI PEKERJA WANITA
    A. Pelayanan Kesehatan
    1. Upaya peningkatan (promotif)
        • Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan dan kapasitas kerja.
        • Meliputi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kerja, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), norma sehat di tempat kerja a.l tidak merokok, tidak mengkonsumsi napza, peningkatan perilaku dan cara kerja yang baik dan benar, konsultasi gizi, kesehatan jiwa, masalah perkawinan, penerapan gizi seimbang, penyediaan tempat untuk memeras ASI, pemeliharaan kebugaran, pemeliharaan Berat Badan ideal, KB dll.
    1. Upaya pencegahan (preventif)
        • Bertujuan untuk memberikan perlindungan pada pekerja sebelum adanya proses gangguan akibat kerja.
        • Meliputi kegiatan :
          • Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus
          • Imunisasi
          • Penerapan ergonomi
          • Hygiene lingkungan kerja
          • Perlindungan diri tehadap bahaya-bahaya dari pekerjaan
          • Pengendalian lingkungan kerja
          • Latihan fisik (relaksasi) secara rutin
          • Pemberian suplemen gizi sesuai kebutuhan pekerja wanita
          • Rotasi kerja
    1. Upaya penyembuhan (kuratif)
        • Diberikan kepada pekerja yang sudah memperlihatkan gangguan kesehatn / gejala dini dengan mengobati penyakit, mencegah komplikasi dan penularan terhadap keluarganya ataupun teman sekerja.
        • Bertujuan untuk menghentikan proses penyakit, mempercepat masa istirahat, mencegah terjadinya cacat atau kematian.
    1. Upaya pemulihan (rehabiIitatif)
        • Pelayanan diberikan kepada pekerja yang karena penyakit atau kecelakaan telah mengakibatkan cacat sehingga menyebabkan ketidakmampuan bekerja secara permanen.
        • Meliputi :
    • Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuan yang masih ada secara maksimal.
    • Penempatan kembali pekerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuan
    • Penyuluhan kepada masyarakat dan pengusaha agar mau menggunakan pekerja yang cacat.
    B. Pelayanan Lingkungan Kerja
    Bertujuan untuk terciptanya lingkungan yang sehat dan aman dalam rangka meningkatkan produktivitas pekerja yang optimal melalui pengendalian lingkungan kerja (pengenalan, pengukuran dan evaluasi lingkungan kerja).

0 komentar:

Post a Comment